Selasa, 16 Oktober 2012

BUILDING AUTOMATION SYSTEM



BUILDING AUTOMATION SYSTEM

Orang lebih mengenal dengan istilah B.A.S (Building Automation System) atau B.M.S (Building Management System) ada juga yang menyebut B.M.S (Building Monitoring System) dan laen2 deh.

System ini lebih diperuntukan untuk High Rise Building atau satu kawasan dengan beberapa Gedung. System ini mengatur secara umum (On, Off dan Trip / Alarm) Installasi2 di gedung seperti Pompa2, Tangki air / bahan bakar, Genset, Chiller, Fan Coil atw AHU dan atau lainnya.

Secara Umum System ini lebih handal untuk mengkontrol Installasi Mechanical seperti Chiller atau Pompa. Namun mereka tidak memfokuskan produknya untuk mengkontrol Installasi Lighting. Maka untuk mengkontrol Installasi Lighting di gunakan Lighting Control System tersendiri yang kemudian di kontrol oleh System Automation Gedung.

Rata2 gedung di Jakarta sudah menggunakan Automation System (coba bayangkan kalau mereka ga pake, cape tuh maintenance-nya). Tapi banyak (terutama gedung2 lama) yang sudah tidak berfungsi secara optimal lagi.

Installasi system ini biasanya menggunakan istilah AI (Analog Input), AO (Analog Output), BI / DI (Binary Input / Digital Input) dan BO / DO (Binary Output / Digital Output). Secara basic programnya sudah standard jadi tidak terlalu banyak perubahan pada programnya. Tinggal setting address dan training si Operatornya.

System menjadi lebih complicated kalau bergabung dengan System Automation lainnya. Misalnya dengan Lighting Control System, Access Control System, Parking System, Security System, CCTV System, Lift System, Sound System, Telephone System, MATV System, Fire Alarm, Fire Fighting System, Chiller, Pumps dan yang lain2.

Semua System yang terpasang di sebuah gedung secara individual sebenarnya dapat bekerja secara full otomatis.. Namun bila semua system dapat terintegrasi secara otomatis ke semua system, maka itu yang bisa saya sebut sebagai Full Intelligent Building System, dimana seluruh peralatan Mekanikal dan Elektrikal terintegrasi secara Otomatis.

Coba anda bisa bayangkan bila sebuah gedung menggunakan Full Intelligent Building System, saya bisa berikan sebuah analogi kasus, kira2 begini ceritanya :

Ada gedung perkantoran 20 lantai, sensor kebakaran mendeteksi api di lantai 15, fire alarm berbunyi di lantai 14, 15 dan 16 (lantai kejadian dan -/+ 1 lantai di atas dan di bawahnya). Secara Otomatis System gedung akan memerintahkan :
  • Lift akan parking ke lantai dasar, dan hanya lift yang dioperasikan secara manual yang dapat digunakan (biasanya Lift ini di gunakan oleh Tim Pemadam Kebakaran)
  • Staircase Pressured Fan hidup, sehingga tangga darurat yang di gunakan sebagai alur evakuasi bebas dari Asap.
  • Access Control akan membuka secara otomatis pintu2 yang digunakan sebagai alur evakuasi. Untuk beberapa ruangan khusus akan terkunci dan tidak bisa di akses oleh siapapun (semua tergantung programnya)
  • Sound System akan membunyikan rekaman evakuasi di lantai 14, 15 dan 16 (lantai kejadian dan -/+ 1 lantai di atas dan di bawahnya).
  • Lighting Control akan mematikan jalur listrik yang rawan terhadap api.
  • Chiller, AHU dan Fan akan berhenti beroperasi.
  • Seluruh camera CCTV akan merekam dan menandai masa2 terjadi nya fire alarm ini, sehingga pengelola gedung dapat memonitor secara khusus bila ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan.
  • Apabila system ini menggunakan GSM modem, mereka bisa mengirimkan sms / rekaman suara kepada nomor2 telephone orang yang bertanggung jawab terhadap masalah ini.
  • Security System akan mengaktifkan daerah2 tertentu dan akan merekam khusus kejadian2 di masa alarm ini berlangsung.
  • Bebarapa peralatan elektronik seperti BTS, Server atau yang lain akan mendapat informasi dari System sehingga mereka dapat merespon tindakan proteksi (tergantung dari peralatan elektronik tersebut)
Bila sampai 30 menit atau 1 jam fire alarm masih berlangsung, dimana terjadi api akan memicu Fire Sprinkler untuk menyemburkan air (sepengetahuan saya Fire sprinkler baru pecah bila ada api atau suhu ruang mencapai 68°C, dan hanya pecah di daerah yang terjadi kebakaran, mereka juga tidak bisa pecah hanya karena kena asap. Hal ini berbeda dengan di Film2 khan?), maka flow switch dari hydrant akan memberikan informasi. Maka beberapa tindakan dari system adalah :
  • Sound system akan mengevakuasi di seluruh gedung dan akan baru bisa di matikan secara manual bila kebakaran teratasi.
  • Lift tidak dapat di gunakan sama sekali, semua parkir di lantai dasar.
  • Seluruh System Otomatis baru bisa di matikan secara manual bila kebakaran teratasi
Kurang lebih begitu deh ilustrasi saya, memang semua tergantung dari kondisi gedung, kemauan atw design si pemilik / konsultan, dan pastinya budget.

Pokoke, kalau system full automatis di berlakukan, ini akan melibatkan banyak pihak dan koordinasi yang cukup ribet.



Sabtu, 13 Oktober 2012

Training PLC, SCADA dan HMI semarang

sekedara sharing nee...

berikut ada contoh tampilan gambar HMI pada proyek Sea Water Reverse Osmosi di Apartmen GreenBay Pluit..

HMI menggunakan product PROFACE dan PLC menggunakan Omron CJ1G..

Gambar yang ada adalah gambar P&ID Sytem Plantnya...















Jumat, 12 Oktober 2012

ZTC


Zumatic Training Centre ( ZTC )Adalah Pusat Pelatihan sistem control listrik terkendali. yang lebih mengarah pada control-control listrik industri.
Melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat pada akhir-akhir ini,untuk itu ZTC membuat Program pelatihan system control yang ditujukan untuk para siswa-siswa SMK electro/listrik dan mahasiswa Politeknik/Universitas jurusan electro.

Diharapkan Pelatihan ini dapat Menciptakan Lulusan yang paham tentang teknologi otomasi sistem dan juga siap Terjun ke dunia industri.
Pelatihan yang kami berikan berupa Teknik Mendesign sebuah sistem dimulai dari tahap Design, Rancang, Testing, dan Troubleshooting
Design
Design adalah Mempelajari bagaimana membuat atau merancang suatu sistem yang akan di implementasikan dengan berupa gambar ( sesuai dengan standard international )
meliputi cara pemilihan spesifikasi dan penentuan device.
Rancang
Rancang adalah Mempelajari teknik merakit sebuah sistem control sesuai design yang telah dibuat
meliputi cara wiring dan teknik pemasangan alat
Testing
Testing adalah Melakukan simulasi hasil Rakitan yang telah di buat.
Troubleshooting
Troubleshooting adalah melakukan pemecahan masalah atas masalah yang terjadi pada sistem yang telah dibuat
ZTC Ada untuk membantu generasi muda di bidang Automation And Electrical Engeenering. Selamat Bergabung